Metode belajar Kumon yang terkenal dan mendunia saat ini merupakan hasil cinta seorang ayah terhadap anaknya setengah abad yang lalu. Semuanya dimulai dari pengalaman biasa. Suatu hari, seorang anak laki-laki yang duduk di kelas 2 SD pulang dari sekolahnya dengan membawa hasil tes matematika di sakunya. Kemudian Ibunya menemukan hasil tes tersebut dan melihat nilai yang jelek.
Ayah anak tesebut, Toru Kumon, adalah seorang guru matematika yang mengajarkan matematika dengan cara yang tidak umum dilakukan di masyarakat. Pendekatan yang digunakan oleh Toru Kumon adalah fokus pada anak, dan ternyata hal inilah yang akhirnya menjadikan metode belajar Kumon revolusioner 50 tahun kemudian.
Setiap malam Toru Kumon membuat soal-soal matematika yang harus dikerjakan selama 30 menit oleh anaknya di siang hari. Toru Kumon berusaha untuk menyesuaikan soal-soal yang dibuatnya dengan kemampuan berfikir anaknya sehingga anaknya dapat dengan mudah mempelajari konsep.
Toru Kumon menyaksikan anaknya dapat mempelajari sendiri konsep demi konsep secara efektif. Dengan cepat nilai anaknya meningkat hingga dapat melampaui kurikulum di sekolahnya. Hal ini membuktikan kepada Toru Kumon bahwa jika pendidikan benar-benar sinergis dengan kemampuan setiap anak, maka mereka akan mampu belajar dengan sangat baik melebihi harapan dan kurikulum sekolah. Selanjutnya, hal ini akan membuat mereka merasa nyaman dengan sekolah, membuka masa depan dan menguatkan karakter mereka.
Karena dorongan dan permintaan dari banyak orangtua, akhirnya Toru Kumon memutuskan membuka kelas Kumon Matematika untuk anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya. Dia menyaksikan sendiri bahwa anak-anak merespon lembar kerjanya dan metode belajar Kumon dengan antusias. Hal ini mendorongnya untuk menolong sebanyak mungkin anak untuk menggali potensi mereka.
Saat ini, banyak siswa yang belajar matematika dan bahasa dengan lembar kerja metode Kumon di 45 negara di dunia. Setiap jam dalam sehari, anak-anak dimana saja sedang mengerjakan lembar kerja Kumon untuk menggali potensi dalam diri mereka melalui belajar sendiri (self learning).
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga yang telah belajar dengan metode Kumon 50 tahun yang lalu. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada jutaan anak, orangtua mereka, dan semua pembimbing yang telah membuka kelas Kumon di masyarakat.
Kami semua mendedikasikan pembelajaran dan perkembangan kepada siswa-siswa kami. Kami berharap setiap anak dapat mencapai tujuan dan mimpi besar mereka di masa yang akan datang. Kami akan tetap malanjutkan komitmen kami untuk melayani masyarakat melalui pengembangan setiap anak.
Keluarga besar Kumon akan terus belajar, berfikir dan berkembang sebagai pendidik, selalu menekankan rasa tanggungjawab kepada setiap anak dan masa depan mereka. Kami akan terus berusaha menaggali potensi setiap anak di dunia untuk 50 tahun ke depan.
Senin, 11 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar