Pendidikan karakter anak dimulai sejak dini, sejak anak-anak masih balita. Hal ini sangat berpengaruh untuk kehidupan mereka di tahun-tahun yang akan datang. Pola pikir orang tua sangat berperan penting, selain itu lingkungan tempat tinggalpun berpengaruh. Orang tua yang menyadari akan hal ini, mereka tidak akan membiarkan anak-anak mereka tumbuh berkembang hanya dengan asuhan orang lain ( pembantu ) atau bahkan nenek mereka sendiri. Bagaimanapun pola pikir orang tua jaman sekarang jauh berbeda dengan jaman dulu. Tetapi ada yang bisa kita ambil dari pemikiran orang tua jaman dulu yaitu kedisiplinan mereka akan banyak hal misalnya dalam bekerja, mendidik anak-anak mereka, dan yang terpenting disiplin akan waktu. Kedisiplinan waktu sangat berpengaruh dalam menuju kesuksesan hidup. Banyak orang tua jaman sekarang yang terlalu sibuk bekerja hingga terkadang anak-anak mereka sedikit terlupakan, mereka mungkin bisa sukses menjadi wanita karier atau bisnisman, tapi masa perkembangan anak-anak mereka menjadi taruhannya. Walau begitu banyak juga para orang tua yang sukses di karirnya tapi juga sukses di keluarganya. Sebenarnya jika kita bisa membagi waktu kita sedisiplin mungkin hal-hal seperti ini dapat kita atasi dengan baik. Bagi seorang anak kasih sayang dan perhatian orang tua sangatlah penting, dengan begitu merekapun takkan sia-sia membuang waktu mereka untuk hal-hal yang tidak berguna, merekapun akan mengikuti kesuksesan orang tuanya. Jaman sudah tambah maju, teknologi semakin modern, harusnya pemikiranpun maju dengan mengembangkan kedisiplinan hidup yang memang akhir-akhir ini terlihat sangatlah kurang.
Rabu, 19 Agustus 2009
Rabu, 24 Juni 2009
JANGAN JADIKAN MATEMATIKA SEBAGAI MOMOK
Matematika bukanlah momok yang menakutkan. Banyak orang beranggapan "mathematic is difficult, complecated and scream to hear that". Tapi bagi saya matematika adalah sebuah permainan kehidupan, semua bidang kehidupan membutuhkannya dan kita tidak perlu munafik dalam menanggapi hal ini. Saya mengajarkan matematika dalam kehidupan anak-anak melalui berbagai games, tentunya tidak terlepas dari materi pelajaran mereka. Saya rasa mereka sangat menyukai dan enjoy memasuki dunia matematika. Matematika tidak lagi menjadi momok bagi mereka yang sudah benar-benar bisa menikmati. Saya berharap akan banyak lagi anak-anak yang bisa menikmati matematika. Jadikanlah matematika sebagai jantung kehidupan. "Sepintar-pintarnya manusia kalau ia tak bisa berhitung maka ia akan menjadi manusia yang paling tertinggal dari setiap kelahiran yang diciptakan"
Rabu, 13 Mei 2009
PLAYING WITH MATHEMATICS
Matematika sangat membantu dalam semua bidang kehidupan. Ada matematikan dalam semua mata pelajaran. Kita juga dapat menggunakannya sebagai permainan. Kami ingin mengetahui tentang permainan menarik yang dapat Anda mainkan dengan saya. Ini adalah Matematika yang sangat sederhana. Jika Anda ingin tahu tentang tahun kabisat maka pilihlah sebuah tahun dan bagilah dengan 4. Jika sisanya sama dengan nol berarti tahun kabisat.Misalnya jika Anda membagi 2004 dengan 4, maka anda melihat bahwa sisa yang sama dengan nol berarti bahwa tahun 2004 adalah tahun kabisat. Lompatan berikutnya adalah 2008. Karena tahun kabisat kelipatan dari 4. Ini adalah contoh dari matematika di bidang permainan. Saya berpikir bahwa Anda semua dapat memahaminya dengan mudah.�
Ingin mencoba ???
Senin, 11 Mei 2009
METODE KUMON
Metode belajar Kumon yang terkenal dan mendunia saat ini merupakan hasil cinta seorang ayah terhadap anaknya setengah abad yang lalu. Semuanya dimulai dari pengalaman biasa. Suatu hari, seorang anak laki-laki yang duduk di kelas 2 SD pulang dari sekolahnya dengan membawa hasil tes matematika di sakunya. Kemudian Ibunya menemukan hasil tes tersebut dan melihat nilai yang jelek.
Ayah anak tesebut, Toru Kumon, adalah seorang guru matematika yang mengajarkan matematika dengan cara yang tidak umum dilakukan di masyarakat. Pendekatan yang digunakan oleh Toru Kumon adalah fokus pada anak, dan ternyata hal inilah yang akhirnya menjadikan metode belajar Kumon revolusioner 50 tahun kemudian.
Setiap malam Toru Kumon membuat soal-soal matematika yang harus dikerjakan selama 30 menit oleh anaknya di siang hari. Toru Kumon berusaha untuk menyesuaikan soal-soal yang dibuatnya dengan kemampuan berfikir anaknya sehingga anaknya dapat dengan mudah mempelajari konsep.
Toru Kumon menyaksikan anaknya dapat mempelajari sendiri konsep demi konsep secara efektif. Dengan cepat nilai anaknya meningkat hingga dapat melampaui kurikulum di sekolahnya. Hal ini membuktikan kepada Toru Kumon bahwa jika pendidikan benar-benar sinergis dengan kemampuan setiap anak, maka mereka akan mampu belajar dengan sangat baik melebihi harapan dan kurikulum sekolah. Selanjutnya, hal ini akan membuat mereka merasa nyaman dengan sekolah, membuka masa depan dan menguatkan karakter mereka.
Karena dorongan dan permintaan dari banyak orangtua, akhirnya Toru Kumon memutuskan membuka kelas Kumon Matematika untuk anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya. Dia menyaksikan sendiri bahwa anak-anak merespon lembar kerjanya dan metode belajar Kumon dengan antusias. Hal ini mendorongnya untuk menolong sebanyak mungkin anak untuk menggali potensi mereka.
Saat ini, banyak siswa yang belajar matematika dan bahasa dengan lembar kerja metode Kumon di 45 negara di dunia. Setiap jam dalam sehari, anak-anak dimana saja sedang mengerjakan lembar kerja Kumon untuk menggali potensi dalam diri mereka melalui belajar sendiri (self learning).
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga yang telah belajar dengan metode Kumon 50 tahun yang lalu. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada jutaan anak, orangtua mereka, dan semua pembimbing yang telah membuka kelas Kumon di masyarakat.
Kami semua mendedikasikan pembelajaran dan perkembangan kepada siswa-siswa kami. Kami berharap setiap anak dapat mencapai tujuan dan mimpi besar mereka di masa yang akan datang. Kami akan tetap malanjutkan komitmen kami untuk melayani masyarakat melalui pengembangan setiap anak.
Keluarga besar Kumon akan terus belajar, berfikir dan berkembang sebagai pendidik, selalu menekankan rasa tanggungjawab kepada setiap anak dan masa depan mereka. Kami akan terus berusaha menaggali potensi setiap anak di dunia untuk 50 tahun ke depan.
Ayah anak tesebut, Toru Kumon, adalah seorang guru matematika yang mengajarkan matematika dengan cara yang tidak umum dilakukan di masyarakat. Pendekatan yang digunakan oleh Toru Kumon adalah fokus pada anak, dan ternyata hal inilah yang akhirnya menjadikan metode belajar Kumon revolusioner 50 tahun kemudian.
Setiap malam Toru Kumon membuat soal-soal matematika yang harus dikerjakan selama 30 menit oleh anaknya di siang hari. Toru Kumon berusaha untuk menyesuaikan soal-soal yang dibuatnya dengan kemampuan berfikir anaknya sehingga anaknya dapat dengan mudah mempelajari konsep.
Toru Kumon menyaksikan anaknya dapat mempelajari sendiri konsep demi konsep secara efektif. Dengan cepat nilai anaknya meningkat hingga dapat melampaui kurikulum di sekolahnya. Hal ini membuktikan kepada Toru Kumon bahwa jika pendidikan benar-benar sinergis dengan kemampuan setiap anak, maka mereka akan mampu belajar dengan sangat baik melebihi harapan dan kurikulum sekolah. Selanjutnya, hal ini akan membuat mereka merasa nyaman dengan sekolah, membuka masa depan dan menguatkan karakter mereka.
Karena dorongan dan permintaan dari banyak orangtua, akhirnya Toru Kumon memutuskan membuka kelas Kumon Matematika untuk anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya. Dia menyaksikan sendiri bahwa anak-anak merespon lembar kerjanya dan metode belajar Kumon dengan antusias. Hal ini mendorongnya untuk menolong sebanyak mungkin anak untuk menggali potensi mereka.
Saat ini, banyak siswa yang belajar matematika dan bahasa dengan lembar kerja metode Kumon di 45 negara di dunia. Setiap jam dalam sehari, anak-anak dimana saja sedang mengerjakan lembar kerja Kumon untuk menggali potensi dalam diri mereka melalui belajar sendiri (self learning).
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga yang telah belajar dengan metode Kumon 50 tahun yang lalu. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada jutaan anak, orangtua mereka, dan semua pembimbing yang telah membuka kelas Kumon di masyarakat.
Kami semua mendedikasikan pembelajaran dan perkembangan kepada siswa-siswa kami. Kami berharap setiap anak dapat mencapai tujuan dan mimpi besar mereka di masa yang akan datang. Kami akan tetap malanjutkan komitmen kami untuk melayani masyarakat melalui pengembangan setiap anak.
Keluarga besar Kumon akan terus belajar, berfikir dan berkembang sebagai pendidik, selalu menekankan rasa tanggungjawab kepada setiap anak dan masa depan mereka. Kami akan terus berusaha menaggali potensi setiap anak di dunia untuk 50 tahun ke depan.
Langganan:
Postingan (Atom)